Habisi Nyawa Abdul Gani, 'Anggota' TNI Hanya Dibayar Segini Oleh Dimas Kanjeng

Mediaone.id - Abdul Gani salah satu pengikut dari Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang mati mengenaskan karena terbuah. Ternyata, pembunuhnya itu adalah salah satu anggota TNI yang sudah berpangkat perwira menengah

Tidak hanya itu, oknum TNI lain juga terlibat dalam kasus ini dimana ialah yang membuang mayat korban di waduk Gajah Mungkur, Wonogiri. Waktu itu, warga menemukan mayat ini sedang mengambang di bawah jembatan

Mereka bisa terungkap karena pihak Polda Jatim telah merilis terhadap adanya empat tersangka itu ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur pada Kamis kemarin

Keempatnya itu adalah Wahyu Wijaya (50) asal Surabaya, Jawa Timur; Wahyudi (60) asal Salatiga, Jawa Tengah; Ahmad Suryono (54) asal Jombang, Jawa Timur, dan Kurniadi ( 50) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Menurut Polda Jatim juga, Abdul Gani ini ternyata adalah seorang ketua Yayasan di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo

Jadi sebelum Abdul Gani di bunuh, mereka semua sudah menggelar rapat pada tanggal (11/04) demi membunuh Abdul Gani ini.

Awalnya, pada tanggal 11 April ini ternyata seorang tersangka bernama Wahyu ini dipanggil tersangka lain bernama Wahyudi. Keduanya pun bertemu di lapangan parkir Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi bersama Muryad (buron).

Wahyudi inilah yang merupakan Anggota TNI dengan pangkat pamen. Jadi, dialah yang menyampaikan kepada temannya itu untuk menyampaikan perintah demi membunuh Abdul Gani ini

Menurutnya, sebagai ketua yayasan, Abdul Gani ini banyak menyelewengkan uang. Selain itu juga, semua tindakannya juga tidak sejalan dengan program yang ada di padepokan itu

Dari situlah, keduanya ini langsung sepakat untuk membunuhnya. Dari itu yang menjadi pembunuh utama itu adalah Wayhyudi yang selaku pecatan TNI ini

Sedangkan pada keesokan harinya, Wahyu menunggu orang-orang yang sudah diberi tugas olehnya demi membunuh korban. Tak lama dua orang lainya pun juga datang. Mereka ini adalah Kurniadi dan Boiran (burunan).

Karena Wahyu sebagai ketua dalam hal ini maka ia pun membagi tugas. Kurniadi berperan sebagai pemukul dari belakang, Boiran menjerat leher dan  Wahyu sendiri melakban leher hingga mulut korban

Rencana ini tentu bisa dilakukan setelah mendapatkan informasi dari Wahyudi pada saat tanggal 13 April. Dimana pada saat itu kemungkinan korban datang ke padepokan

Ternyata pada tanggal itu, Abdul Gani benar-beanr datang pada pukul 08.00 WIB. Disana ia ditemui Wahyu. Mereka sempat berbicara di ruang tamu tim pelindung. Jadi Wahyu mengatkaan jika uang 130 juta yang ingin di pinjam ada di kamar

Di tempat itu,, uang 130 juta sudah disiapkan. Selain itu, Wahyu juga menyiapkan alat untuk membunuh korban. Alat-alat itu adalah besi, batu, lakban dan tali. Semuanya itu diletakkan di atas lemari

Ketika Wahyu sudah menyerahkan uang 13 juta ke tangan Abdul Gani, Kusnadi langsung memukulnya dari belakang. Ia memukul korban dengan pipa besi hingga tersungkur

Pada saat itu, ia juga menindih tubuh korban. Pada saat itu juga Boiran juga menjerat leher korban. Ia menjerat leher korban ini dengan menggunakan tali parasit. Dengan itu, ia menarik tali itu ke atas dari arah depan hingga korban tidak bergerak lagi

Selain itu, Boiran juga memasukkan tas kresek di kepala korban. Lalu, Wahyu melakukan aksinya dengan melakbannya dari leher hingga hidung korban

Korban ini juga dibuat tanpa pakaiannya dan dimasukkan ke dalam boks plastik dengan ukuran 90 x 70 cm.

Mayat itu lalu mereka pindahkan ke mobil yang sudah disiapkan oleh tersangka Wahyudi. Disana, mayat ini memang tanpa identitas. Tapi waktu itu, polisi Wonogiri langsung menangani kasus ini

Di Solo itu ditemukan sebuah mobil Avanza dengan plat nomor N 1216 NQ. Mobil itu ternyata milik Abdul Gani

Hal ini tentu sesuai dengan penemuan oleh seseorang yang tidak bisa disebutkan namanya. Polisi Wonogiri langsung berhubungan dengan Polda Jatim. Ketiga dihubungi pihak kelaurga maka mereka pun membenarkan jika mobil dan mayat itu adalah Abdul Gani

Dari situlah terbongkar rentetan pelaku pembunuhan ini dimana semua ini berdasarkan perintah Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Dalam kasus ini, semua tersangka di berikan upah senilai 320 juta oleh Dimas Kanjeng

Source : lihat.co.id

0 Response to "Habisi Nyawa Abdul Gani, 'Anggota' TNI Hanya Dibayar Segini Oleh Dimas Kanjeng"

close
disini bro
close
disini bro