CARA MENILAI TINGKAT KESABARAN ANDA

Stres adalah kondisi psikologis dimana terjadi perbedaan antara keinginan dan kenyataan atau apa yang kita harapkan tidak sesuai realita.  Berikut faktor-faktor penyebab stres dalam lingkungan kerja:

•  Beban pekerjaan terlalu tinggi/overload namun tidak cukup waktu menyelesaikannya
•  Deadline yang mendadak
•  Tanggungjawab terlalu besar tanpa kewenangan/tuntutan kerja terlalu tinggi
•  Perbedaan gaji dan diskriminasi
•  Rasa jenuh atau bosan terhadap rutinitas kerja setiap hari
•  Pekerjaan yang monoton dan tidak ada variasi atau pilihan lain
•  Tidak pernah/takut untuk mengatakan “TIDAK”
•  Terobsesi dengan kesempurnaan
•  Intruksi yang plin-plan
•  Kurangnya waktu yang berkualitas untuk hal-hal yang Anda sukai
•  Dan lain-lain

Mari kita mencoba ikuti kuis yang dikutip dari situs psikologi yang berpusat di Amerika Serikat untuk mengetahui bagaimana tipe dan gaya Anda menghadapi stres.  Beri nilai 1 untuk jawaban a, 2 untuk b, dan 3 untuk c.

1. Sejujurnya, bagaimana Anda menilai kesabaran Anda sendiri?

1. Sangat sabar, mungkin
2. Bagus
3. Cukup sabar

2. Seberapa sering Anda bicara dengan teman atau keluarga lewat telepon?

1. Saya hanya menggunakan telepon jika benar-benar perlu
2. Telepon membantu saya menjaga hubungan baik dengan mereka
3. Saya sering ngobrol sepuasnya dengan mereka

3. Kalimat apa yang paling tepat menggambarkan diri Anda saat menghadapi masalah?

1. Yakin mampu mengatasi apapun
2. Berdamai dengan apapun atau siapapun
3. Cuek, santai saja

4. Bagaimana situasi-situasi yang tidak terduga mempengaruhi perasaan Anda?

1. Baik-baik saja
2. Tergantung seberapa parah masalahnya
3. Mendebarkan

5. Bagi Anda stres dalam hidup ini ibarat:

1. Rasa sakit wanita saat melahirkan (diperlukan, meski hanya sesaat)
2. Garis-garis di tubuh macan loreng (menyebar dan konstan)
3. Lubang-lubang di jalan (acak, tak terduga, dan menjengkelkan)

6. Sejujurnya, seberapa lembut hati Anda?

1. Bisa jadi sangat lembut
2. Cukup lembut
3. Sebaliknya, sangat keras

7. Pada skala 1 hingga 10 (1 terbaik dan 10 terburuk), kebanyakan masalah Anda terletak pada angka:

1. 1 hingga 4
2. 4 hingga 6
3. 6 hingga 8

8. Apa yang Anda rasakan ketika berpikir tentang uang?

1. Saya bisa mengatasinya
2. Cukup membuat Saya pusing
3. Pasti memusingkan Saya

9. Apa yang Anda rasakan ketika hidup menjadi terlalu berat buat Anda?

1. Ada masanya hidup memang berat
2. Mencoba mengalir mengikuti arus
3. Tentu saja tertekan

Coba temen-temen hitung hasil quiz tersebut dan bagaimana hasilnya?

Nilai 9-15

Anda layaknya Sang Budha.  Dengan mata setengah tertutup dan sesungging senyum tipis di bibir, Anda bisa menerima situasi stres seberat apapun dengan tenang.  Tampaknya tidak ada sesuatu yang bisa mengejutkan Anda, sebab Anda selalu berusaha mengantisipasi masalah-masalah yang timbul.  Sering stres, justru memicu Anda untuk membuat perubahan.  Sayangnya, langkah-langkah Anda yang terlalu tenang justru sering menyebabkan masalah tertunda dan mengendap lebih lama.  Cobalah untuk bergerak lebih cepat dan sigap ketika menghadapi masalah!

Nilai 16-20

Tenang Bung, santai adalah prinsip Anda.  Anda juga ahli meringankan stres orang lain, memberikan kata-kata sejuk semisal, “Semuanya pasti akan baik-baik saja.”  Anda selalu berhasil menegaskan, kita semua cuma manusia yang tak luput dari stres.  Saat stres datang, bisa jadi Anda akan dengan reflex melawannya, misalnya dengan membanting telepon atau malah sembunyi dibalik selimut.  Namun, ekspresi jujur terhadap apa yang Anda rasakan merupakan sikap spontan dan dianggap bermanfaat bagi Anda untuk melepaskan pikiran sejenak.  Besok adalah hari yang lain, jadi santai saja!

Nilai 21-27

Anda mirip Elvis Prestley yang memainkan tongkat mike di atas panggung, penuh percaya diri.  Meski itu sah-sah saja Anda melarikan diri ke hal-hal yang justru bisa merugikan, misalnya makanan, kopi, rokok, alcohol, atau bahkan yang lebih parah lagi.  “Yang penting stres hilang dulu!” kata Anda.  Cobalah untuk percaya diri tanpa harus mencari sandaran ke hal-hal negatif.  Mengikuti latihan yoga, kelas-kelas kebugaran, atau berolahraga pasti bisa menjadi alternatif positif.

Tweet