NASIB PSSI,
turnamen resmi belum pasti, membuat pemain harus memutar otak
mendapatkan penghasilan. Apa saja yang dilakukan pemain selain mencari
uang di atas lapangan?
Saat jeda kompetisi, pemain biasanya bermain liga tarkam (antar kampung), untuk mengisi kekosongan sekaligus mendapatkan tambahan pemasukan. Tapi, Tarkam bukan lagi jadi favorit karena tak setiap minggu ada.
Karena itu, berbagai usaha dilakukan
pemain-pemain, agar kantong penghasilan mereka tetap terisi. Agar dapur
rumah bisa terus mengepul untuk memberi makan keluarga.
Selain pemain pas-pasan yang berusaha
mendapatkan penghasilan apapun, ada juga pemain yang memang memanfaatkan
kondisi ini untuk menguji keahlian mereka di dunia bisnis. Itu karena
mereka tak mau berpangku tangan hanya menghasilkan uang dari merumput di
lapangan hijau.
Lebih ekstreem lagi, saat ini ada pemain
yang mencoba mendapatkan profesi ganda sebagai Abdi negara, sebagai
Pemain Timnas U-23, juga masuk di dunia militer sebagai TNI.
Tapi, sebagian besar pemain sepakat
bahwa terhentinya sepak bola tak melulu harus dilihat sebagai kondisi
yang negatif. Justru, dengan terhentinya aktifitas sepak bola sementara
waktu, pemain bisa mengambil sisi positif dan mencoba cara lain
menghasilkan uang.
Berikut beberapa nama yang belakangan beken karena usaha di luar lapangan hijau
1. Tony Sucipto (Persib)
Pemain Timnas dan Persib Bandung itu
berbisnis kuliner dengan membuat warung Sambel Hejo. Tak puas dengan
warung permanen, dia bersama rekan-rekannya yang lain membangun tren
bisnis baru dunia kuliner, restoran portable. Dimana, Tony menyulap bus,
menjadi restoran yang menawarkan konsep makan, sambil keliling kota
Bandung.
"Saya ingin kerja keras saya menghasilkan. Ini kalau seperti ini kelihatan, main sepak bola tetap, bisnis iya juga," katanya.
2. Rudiana (Persib)
Punggawa muda Persib Bandung. Dia kini
juga menggeluti penjualan alat-alat pancing dan pakan burung. Dia ingin
belajar berbisnis, untuk antisipasi kondisi sepak bola yang semakin
terpuruk.
"Saya baru belajar. Hasilnya memang tak
sebesar pemain sepak bola, tapi ini cukup untuk potensi usaha ke depan.
Jangan hanya mengandalkan sepak bola. Kondisi ini ada hikmahnya juga,
saya yakin pemain lain juga. Bisa belajar," papar dia.
3. M Fachrudin (Eks Persik Kediri)
Eks pemain Arema dan Sriwijaya FC itu,
memilih mencoba berdagang, saat klub terakhirnya, Persik Kediri
menunggak gajinya empat bulan. Menagih tak kunjung diberi, cari klib
lain turnamen sedang tak jelas.
Dia berdagang kepiting Jazz. Konsep baru
berjualan kepiting siap santap, siap saji. Jualan kepiting adalah hal
yang lama, tapi baru karena dia menjual kepiting kondisi sudah matang
dan dijajakan di pinggir jalan, tak perlu membuka lapak pedagang sea
food.
"Sepak bola tidak bisa diharapkan. Saat
kompetisi jalan saja kami pemain sering dihutang klub gajinya. Lebih
baik coba bisnis lain, dicoba dulu nanti akan terus dikembangkan.
Hasilnya tidak besar, tapi bisa menjadi prospek ke depan, saat tak lagi
main bola. Ini mungkin sisi positifnya saat tak ada kompetisi,"
paparnya.
4. Dendi Santoso (Arema Cronus)
Pemain Arema Cronus ini melaunching
produknya di bidang fashion, Fourtyone, . Di tengah jalannya ibadah
suci bulan Ramadhan, Dendi memanfaatkan bersama sang istri untuk memulai
bisnis pakaian muslim dan hijab.
"Trennya lagi bagus bisnis pakaian
muslim dan hijab. Apalagi ini dekat lebaran, saya ingin memanfaatkan
momentum dan mengenalkan produk yang berkualitas. Kalau sepak bola
dipikiri terus ya pusing, cari jalan keluar dan persiapan untuk masa
depan nanti," tuturnya.
5. Johan Yoga (PSM Makassar)
Sejatinya, pemain ini ingin mencari
Tarkam sebanyak-banyaknya ketika kompetisi berhenti, dan mendekati even
hari raya kemerdekaan, atau agustusan.
Tapi, saat iseng berjualan batu akik,
dia ternyata merasakan untung yang lumayan. Dia pun kini menggeluti jual
beli batu akik dan berencana membuat lapak khusus.
Batu yang dijajakannya pun berbagai
macam. Tapi, dia lebih fokus jual beli batu dengan kualitas yang bagus
dan harga yang lumayan sampai jutaan rupiah. Pembelinya selama ini lebih
person to person, tapi dia minat untuk berjual kepada khalayak ramai.
"Saya memang lagi jualan batu akik ini.
Lumayan disini kan lagi ramai. Hasilnya lumayan, sambil nunggu diajakin
main Tarkam," kata pemain asal Semarang itu.sumber jpnn.com
0 Response to "Sanksi VIVA : Inilah Pemaian Sepak bola Tanah Air Yang Beralih Profesi"
Posting Komentar