Contoh Proposal Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Tunda Potong



PROPOSAL

PENGEMBANGAN USAHA
PENGGEMUKAN SAPI TUNDA POTONG




 


KELOMPOK TANI
“BATU PIAK”



DESA BARUMBUNG
KECAMATAN MATAKALI
KABUPATEN POLEWALI MANDAR
PROVINSI SULAWESI BARAT


KELOMPOK TANI
BATU PIAK
Desa Barumbung Kec. Matakali Kab. Polewali Mandar
 


    Polewali Mandar, 27 Desember  2012
Nomor      : 003/KTT-MT/I/2012                                     Kepada
Lampiran : 1 (satu) rangkap                                 Yth. Bapak Menteri Pertanian       
Perihal     : Permohonan Bantuan                             Up. Dirjen Peternakan dan                   Program Pengembangan                                                             Kesehatan Hewan RI 
                    Usaha Penggemukan Sapi.                   Di_
                    Tunda Potong                                                       Jakarta

Dengan Hormat
Dalam rangka mendukung program peningkatan mutu dan produktifitas ternak sapi di Kabupaten Polewali Mandar khususnya di Desa Barumbung Kecamatan Matakali dimana peternak di Desa tersebut dalam pemeliharaan masih tradisional dan masih merupakan usaha sambilan, selain daripada itu skala usaha masih rendah karena keterbatasan modal dan pemanfaatan inovasi teknologi masih terbatas, akibatnya tingkat produktifitasnya belum optimal.
Sehubungan dengan itu maka kami bermohon Kepada Bapak kiranya dapat memberikan bantuan Program Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Tunda Potong sebagaimana proposal terlampir.
Demikian kami sampaikan atas perhatian Bapak kami ucapkan banyak terima kasih.

   Sekertaris                                                                           Ketua Kelompok


M. ZHARFAN                                                                         M.ASRI. HA
Mengetahui
an. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Polewali Mandar
Kepala Bidang Peternakan




Agustinus Latupeirissa, SP
Pangkat. Penata Tkt I
NIP : 19590828 198603 1 017

     PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR
   DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
 Alamat : Jl. Bau Masepe No. 40, Telp. (0426) 21564 Mamuju





REKOMENDASI
        Nomor :

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat dengan ini menyatakan bahwa sesuai proposal yang diajukan atas kelompok tani :

Nama Kelompok            :  BATU PIAK
Alamat                              : Dusun Nene Bece Desa Barumbung Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar
Jumlah Anggota            : 26 Orang
Komoditi Usaha             : Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Tunda Potong

Bahwa berdasarkan pengamatan dan penilaian dilapangan, maka kelompok tersebut layak untuk memperoleh bantuan ternak / permodalan untuk keperluan tambahan modal usaha ternak dengan penggemukakan sapi yang berlokasi di Dusun Nene Bece Desa Barumbung Kecamatan Matakali Kabupaten Polewali Mandar.
Demikian rekomendasi ini kami berikan untuk mendapatkan pertimbangan seperlunya.

Polewali,      November 2012
an. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Polewali Mandar


Agustinus Latupeirissa, SP
Pangkat. Penata Tkt I
NIP : 19590828 198603 1 017


KELOMPOK TANI
BATU PIAK
Dusun Nene Bece Desa Barumbung Kec. Matakali Kab. Polewali Mandar
 


BAB I
Pendahuluan
Dalam rangka mendukung dan menyukseskan program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dimana akan menggerakkan disemua sektor : perdagangan, perindustrian dan koperasi usaha kecil menengah yang di dalamnya termasuk pemenuhan kebutuhan daging dan susu dalam negeri dengan jalan mengembangkan usaha peternakan/pemeliharaan sapi potong, yang daerah pengembangannya di Sulawesi termasuk Sulawesi Barat di mana daerah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) termasuk wilayah pengembangan sapi potong yang cukup potensial.
Sebagai gambaran umum Daerah Kabupaten Polewali Mandar adalah sebagai berikut :
1.    Luas wilayah 202.230 km2 terdiri dari :
a.    Sawah 16.088 Ha
b.    Tanah kering / Tegalan 201.460 Ha
2.    Jumlah Penduduk 369.586 jiwa
3.    Jumlah ternak besar :
a.    Sapi potong 30.919 ekor
b.    Kerbau 3.805 ekor
c.    Kuda 5.900 ekor
4.    Pakan ternak :
a.    Jerami padi                                    31.224 ha
b.    Jerami jagung                                 1.231 ha
c.    Jerami kedelai                                    863 ha
d.    Jerami kacang hijau                         431 ha
e.    Jerami kacang tanah                          41 ha
f.     Daun ketela                                        502 ha
g.    Rumput lapangan                        13.147 ha
h.    Rumput unggul (gajah)                 6.332 ha
i.      Daun pohon / belukar                   4.412 ha
Dari data tersebut diatas peluang untuk meningkatkan usaha bidang peternakan sapi potong masih sangat memungkinkan.
Bersama dengan ini kami mohon kepada Bapak Dirjen Peternakan untuk berkenan memberikan bantuan berupa bakalan sapi potong 60 ekor dalam rangka pengembangan ternak pada kelompok tani “BATU PIAK” Dusun Nene Bece Desa Barumbung Kec. Matakali Kab. Polewali Mandar.
1.    a. Latar Belakang
·         Banyak waktu luang petani sesudah mengerjakan sawah/tegalan
·         Tersedianya pakan ternak terutama pada musim penghujan panen padi selesai
·         Banyaknya tenaga kerja yang belum memperoleh pekerjaan
     b. Dasar Pemikiran
·         Banyaknya pakan ternak yang dihasilkan para petani terbuang/belum dimanfaatkan secara maksimal
·         Masih sangat luasnya peluang untuk beternak
·         Pengelolaan yang masih tradisional perlu ditingkatkan
·         Waktu para petani masih sangat longgar sesudah mengerjakan pertaniannya
·         Tenaga kerja yang banyak
·         Adanya pengola daging sapi (abon, dendeng dan bakso)
c. Analisa dan Peluang
·         Belum tercukupinya daging secara nasional
·         Makin bertambahnya konsumen daging sapi
2.    Maksud dan Tujuan
·         Pemanfaatan limbah pertanian
·         Penyerapan tenaga kerja
·         Mengurangi angka kemiskinan
·         Peningkatan pemeliharaan sapi secara intensif
·         Mendukung tercukupinya daging secara nasional
·         Menumbuhkan industri rumah tangga baru
·         Memberdayakan masyarakat petani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
3.    Sasaran
·         Mengurangi pengangguran
·         Menumbuhkan kesempatan berusaha dan berwirausaha
·         Meningkatkan tenaga terampil dan professional
·         Meningkatkan pendapatan masyarakat petani
·         Pemenuhan akan pupuk organik
·         Menggerakkan perekonomian desa
·         Tercukupinya energi pedesaan (Biogas)
4.    Dasar perhitungan untuk ternak bakalan sapi potong
a.  Kemampuan makan seekor sapi
-     Hijauan 10 % X berat badan
-     Penguat 1-3 % X berat badan
b.  Bakalan sapi potong 300 kg berat hidup
c.   Harga daging berat hidupnya Rp. 25.000/kg
d.  Harga pakan
-     Hijauan dimusim hujan Rp. 100,-/kg dan penguat Rp. 1.500,-/kg
e.  Pemeliharaan selama 6 bulan
f.    Perhitungan secara intensip
-     Pembelian bahan pakan harus dilakukan
Stok pakan dengan jalan diawetkan sehingga harga pakan stabil
Makanan hijauan              : 30 hari x 6 x 30 kg x Rp.100,-    =Rp.     540.000,-
Makanan penguat : 30 hari x 6 x 6 kg x Rp.1.500,-   = Rp. 1.620.000,-
                                    Jumlah biaya makan                  = Rp. 2.160.000,-
Berat badan 0,9 kg/hari selama 180 hari = 162 kg
Berat total = 300 kg berat awal + 162 kg penambahan berat
                    = 462 kg (selama 6 bulan)
Pembelian bibit Rp. 7.500.000,-
Pembelian bibit + pakan Rp. 7.500.000,- + 2.160.000,- = Rp 9.660.000,-
Penjualan = 462 + Rp. 25.000,- = Rp. 11.550.000,-
Jaadi keuntungan selama 6 bulan = Rp. 11.550.000,- - Rp. 9.660.0000
                                                             = Rp. 1.890.000,-
Keterangan
Untuk pemeliharaan secara intensip selama 6 bulan sebesar = Rp. 1.890.000,- kesemuanya kita perhitungkan dengan uang kecuali tenaga kerja  
5.    Rencana penggunaan modal
a.    Pengadaan bakalan sapi potong
b.    Renovasi kandang
c.    Pengadaan pakan
6.    Bantuan yang diharapkan kelompok tani 60 ekor bakalan sapi potong.
7.    Nama kelompok : kelompok tani “BATU PIAK”
8.    Lokasi : Dusun Nene Bece Desa Barumbung  Kec. Matakali Kab. Polewali Mandar
9.    Lampiran
·         Susunan pengurus dan anggota
·         Peta Desa
10. Hambatan / masalah
·         Lemahnya modal
·         Kandang kurang sempurna
11. Solusi
Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat peternak dalam mencukupi kebutuhan hidupnya maka perlu diberikan modal berupa modal lancar dan modal tetap
·         Modal lancar berupa :
a.    Pembelian bakalan sapi potong 2-3 ekor / kk
b.    Pakan ternak
·         Modal tetap berupa : pembuatan / perbaikan kandang
12. Kesimpulan
Kelompok tani “BATU PIAK” memerlukan Bantuan berupa :
  1. Pengadaan bakalan sapi potong 60 ekor @ Rp.8.500.000 = Rp. 510.000.000,-     
  2. Biaya transportasi sapi potong 60 ekor @ Rp.100.000,-      = Rp.     6.000.000,-
  3. Perbaikan kandang 60 ekor @ Rp. 1.000.000,-                    = Rp.   60.000.000,-
  4. Pembelian chopper 1 unit @ Rp.15.000.000,-                      = Rp.   15.000.000,-­
  5. Pakan selama 6 bulan 60 ekor @ Rp. 1.600.000,-               = Rp.   96.000.000,-
  6. Obat-obatan 1 paket @ Rp. 5.000.000,-                                  = Rp.     5.000.000,-
  7. Peningkatan kapasitas kelembagaan (ATK)                         = Rp.     3.500.000,-
  8. Monitoring, pembinaan, evaluasi dan pelaporan                 = Rp.   10.000.000,-
                                                    Jumlah                                           = Rp. 705.500.000,

Perhitungan dan rencana tersebut diatas berdasarkan pada budidaya pemeliharaan ternak yang ada. Dan untuk lebih cepatnya pengembangan ternak yang dikelola kelompok diperlukan pola penggemukan sesuai inovasi teknologi peternakan.

BAB II
RENCANA POLA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAPI POTONG MELALUI SISTEM PENJARINGAN TERNAK

Pola yang akan diterapkan pada pengembangan bakalan sapi potong di kelompok tani “BATU PIAK” adalah dengan sistem penjaringan ternak bibit sapi potong pada peternak khususnya sapi betina, dimana dilakukan penjaringan yang pada akhirnya disebarkan lagi kepada peternak.
Ternak sapi potong yang dihasilkan dalam bentuk bibit ditingkst peternak akan dimonitoring perkembangannya. Ternak-ternak unggul yang akan dijual peternak ke bandar atau pasar ternak akan dijaring / diseleksi yang kemudian disebarkan  kembali kepada peternak. Dengan demikian diharapkan populasi sapi potong khususnya kelas unggul akan tetap terpelihara perkembangannya dan peningkatannya.
Sosialisasi dan pembinaan yang intensif dalam rangka upaya peningkatan SDM peternak sapi potong “BATU PIAK” merupakan modal utama. Selain itu penguatan sarana dan prasarana untuk menunjang perkembangan pembibitan sapi potong seperti kandang dan peralatannya, demikian pula lahan hijauan makanan ternak perlu penyediaannya.

STRATEGI PELAKSANAAN
1.    Sosialisasi program
Pelaksanaan program sosialisasi mengenai pola agribisnis bakalan sapi potong pada ternak terutama diarahkan kepada para peternak yang tersebar diseluruh anggota kelompok peternak bakalan sapi potong, sehingga memahami secara benar mengenai program yang akan dilaksanakan, dengan demikian akan tercipta iklim yang kondusif bagi pengembangan agribisnis bakalan sapi potong.
2.    Penanaman hijauan makanan ternak (HMT)
Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan usaha peternakan adalah tersedianya bahan makanan ternak sepanjang tahun.
Budidaya hijauan makanan ternak merupakan unsur yang turut menentukan keberhasilan Sapta Usaha Peternakan, untuk mendapatkan produksi ternak yang tinggi perlu tersedia pakan yang cukup baik jumlah maupun mutunya. Cara praktis dan ekonomis untuk meningkatkan produksi hijauan makanan ternak adalah menggunakan bibit yang unggul.
Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak di kelompok tani “BATU PIAK” dengan melaksanakan program penanaman hijauan makanan ternak perlu lahan pertanian kelompok seperti ; tegalan, tanah kering dan pematang-pematang sawah serta penanaman hijauan makanan ternak pada lereng tanggul pengairan.
3.    Pengadaan sarana dan prasarana pengembangan bakalan sapi potong
Pengadaan sarana dan prasarana peternakan dalam pola pengembangan bakalan sapi potong pada kelompok peternak merupakan hal yang sangat penting. Pengadaan sarana dan prasarana ini meliputi pengadaan kandang, gudang pakan dan pengolahan kotoran ternak untuk dibuat menjadi pupuk organik (Bokhasi) dan biogas.
Disamping itu perbaikan kandang anggota kelompok akan dilaksanakan, sehingga dengan perbaikan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang jelas pada peningkatan produktifitas ternak yang dipelihara.
4.    Pengadaan bakalan sapi betina potong
Dalam pengadaan bakalan sapi betina potong untuk pembudidayaan terlebih dahulu dilakukan seleksi sesuai dengan aspek teknis yang telah ditetapkan. Dalam proses penyeleksian ini didasarkan atas ; jenis/ras, umur, tinggi badan (gumba), bobot badan dan tingkat kesehatan. Setiap ternak bakalan sapi potong yang terpilih akan diberikan perlakuan peningkatan mutu kesehatannya dengan menggunakan obat-obatan yang disediakan. Kegiatan ini diharapkan akan lebih memacu tingkat pertumbuhan secara optimal.
5.    Monitoring Pembinaan dan Evaluasi Kegiatan
Kegiatan pola agribisnis bakalan sapi potong pada kelompok ini akan dimonitoring secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan atau didasarkan pada kondisi kebutuhan di lapangan. Kegiatan monitoring ini akan mampu memberikan gambaran perkembangan yang terjadi, sehingga dengan mudah menentukan kegiatan berikutnya.
Monitoring yang akan dilaksanakan meliputi beberapa parameter yang diamati dimana parameter ini memiliki nilai strategis terhadap perkembangan selanjutnya. Adapun sistem pemantauan ini dilaksanakan oleh tim teknis dari dinas serta instansi terkait secara bergiliran ataupun bersama-sama.
Kegiatan pembinaan merupakan suatu hal yang mutlak dilaksanakan terhadap para petani peternak dan para pelaksana sehingga terjadi peningkatan mutu dari sumber daya manusia itu. Materi yang diberikan menyangkut aspek teknis, sosial, ekonomi dan dinamika proses yang menyangkut keterlibatan berbagai pihak, sehingga betul-betul hasil dari penggemukan bakalan sapi potong ini mampu dan memiliki daya saing yang tinggi.
Pelaksanaan pembinaan akan dilakukan secara kontinyu dan berkesinambungan paling sedikit satu bulan sekali dan dilaksanakan individu maupun dinas atau lembaga yang memiliki keterkaitan dengan program ini. Pembinaan yang dilaksanakan secara rutin, berkesinambungan dan terarah akan mampu mengintegrasikan harapan, pandangan dan keinginan dari pada para peternak guna mewujudkan peningkatan taraf hidupnya. Pembinaan diarahkan pada hal-hal yang bersifat teknis budidaya, teknis pasca panen dan aspek teknis lainnya. Aspek sosial dan ekonomi pun disampaikan secara terpadu sehingga diperoleh suatu akumulasi pemikiran yang positif dalam wujud peningkatan motifasi usaha tani secara efektif dan efisien.
Setiap perkembangan yang terjadi baik menyangkut hal yang positif maupun negatif, harus senantiasa dilaporkan secara rinci dan detail sehingga laporan yang diberikan ini dapat dipakai sehingga menjadi suatu dasar untuk pengambilan keputusan melaksanakan kegiatan lain pada tahap berikutnya.
Untuk lebih akuratnya laporan ini akan dilaksanakan setiap bulan sekali, demikian pula proses evaluasinya. Manfaat lain dari laporan ini akan diberikan gambaran kemajuan dan kemunduran yang diperoleh dari kegiatan yang dilaksanakan, hal ini pun dapat dijadikan dasar untuk mengambil suatu keputusan.

BAB III
RENCANA USAHA KELOMPOK TANI
SAPI POTONG “BATU PIAK”

Untuk mewujudkan rencana kegiatan kelompok agribisnis bakalan sapi potong “BATU PIAK” melalui pola penjaringan ternak unggul ini sangat diharapkan dukungan yang komprehensif dari pihak pemerintah serta semua elemen masyarakat yang peduli akan perkembangan bakalan sapi potong.
Rencana anggaran biaya dan dana yang akan dialokasikan adalah bersumber dari dana APBN melalui program Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Tunda Potong.
Adapun rencana biaya yang akan dialokasikan untuk kegiatan pola pengembangan bakalan sapi potong dikelompok tani  “BATU PIAK” melalui penjaringan ini adalah sebesar : Rp 705.500.000,- (Tujuh Ratus Lima Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) sebagaimana rincian pada tabel :
No.
KEGIATAN
VOLUME
SATUAN
HARGA SATUAN (Rp)
TOTAL (Rp)
1
Pengadaan Bakalan Sapi Potong
60

Ekor

8.500.000,-

510.000.000,-
2
Biaya transportasi bakalan sapi potong
60
Ekor
100.000,-
6.000.000,-
3
Biaya pembuatan / perbaikan kandang
60
Ekor
1.000.000,-
60.000.000,-
4
Pembelian chopper
1
Unit
15.000.000,-
15.000.000,-
5
Biaya pakan selama 6 bulan
60
Ekor
1.600.000,-
96.000.000,-
6
Pengadaan obat-obatan
1
Paket
5.000.000,-
5.000.000,-
7
Peningkatan kapasitas kelembagaan (ATK)
1
Paket
3.500.000,-
3.500.000,-
8
Monitoring, pembinaan, evaluasi dan pelaporan
1
Paket
10.000.000,-
10.000.000,-

TOTAL



705.500.000,-

BAB IV
ANALISA USAHA UNTUK POLA PEGEMBANGAN
BAKALAN SAPI POTONG

Tabel Perkembangbiakan Bakalan Sapi Potong
BULAN
AWAL PEMBELIAN INDUK SAPI PEMBIBITAN
1
MASA ADAPTASI
2
MASA ADAPTASI
3
KAWIN ALAM
4

5

6

7
MASA KEBUNTINGAN-1
8

9

10

11

12
MELAHIRKAN KE -1
13
MENYUSUI
14

15

16

17

18

19
MASA KEBUNTINGAN -2
20

21

22

23
MASA PANEN PENJUALAN ANAK KE-1
24
MASA PANEN PENJUALAN ANAK KE-1
25
MELAHIRKAN KE -2
26
KAWIN ALAM
27

28

29

30

31
MASA KEBUNTINGAN KE-3
32

33

34

35
MASA PANEN PENJUALAN ANAK KE-2
36
MASA PANEN PENJUALAN ANAK KE-2
37
MELAHIRKAN ANAK KE-3


PROYEKSI PEMBIBITAN SAPI POTONG SELAMA 3 TAHUN
(1 PERIODE)
I.                   ASUMSI
1.      Jumlah gaduhan sapi potong betina produktif ( induk  sapi siap kawin) yang kelola kelompok sebanyak 60 ekor
2.      Jenis usaha adalah pembibitan ternak dengan memanfaatkan Inseminasi Buatan (IB) dengan biaya Rp. 75.000,-
3.      Untuk pembibitan dan pemeliharaan untuk menghasilkan anak sampai umur jual adalah selama 630 hari (270 hari masa kebuntingan dan 360 hari masa membesarkan anak).
4.      Induk di IB kembali 90 hari pasca melahirkan, jadi dalam 1 periode dilaksanakan 3 kali IB
5.      Rata-rata 1 ekor induk menghasilkan anak dalam 1 periode (3 tahun) sebanyak 2 ekor ( 2 kali melahirkan).
6.      Tingkat induk melahirkan anak 90%
-     90% x 54 ekor induk = 49 dan anak
7.      Tingkat kematian anak hasil keturunan 6%
-     6% x 49 = 2,9 ekor
-     Jumlah anak hasil keturunan pada satu kali kelahiran ;
49-2,9 = atau 47 ekor
Penjualan anak hasil keturunan rata-rata berumur 10-11 ulan dengan berat 200 kg dan harga jual daging sapi Rp. 25.000,-/kg barat hidup.
8.      Kebutuhan luas kandang untuk 1 ekor sapi induk 2m
9.      Biaya perbaikan kandang Rp. 800.000,-
10.  Kebutuhan pakan hijauan ;
-     Induk 40 kg/ekor/hari
-     Anak20kg/ekor/hari
11.  Biaya obat-obatan Rp. 40.000,-/ekor/hari
12.  Produksi kotoran 5 kg /hari
13.  Harga kotoran Rp. 100,-/kg
14.  Penyusutan kandang / peralatan 15 %
15.  Selama 630 hari terjadi 2 kali penjualan anak dengan jumlah 1 anak/ekor/ 1 kali melahirkan
16.  Penyisihan dana hasil pembibitan sapi sebesar 40% untuk kelompok dipergunakan dana kas, biaya tak terduga kelompook  3%, simpanan anggota 2%, pembina desa dan kecamatan 2% dan pembina tingkat kabupaten 3%.
II.                Perhitungan untuk pola pembibitan
A.       Biaya tetap
1.      Pembelian induk  jantan 6 ekor 10.000.000               = Rp.   60.000.000,-
2.      Pembelian induk betina 54 ekor x Rp. 8.500.0000,-  = Rp. 432.000.000,-
3.      Biaya angkut 60 ekor x Rp. 100.000,-                       = Rp.     6.000.000,-
4.      Perbaikan kandang 60 ekor x Rp. 800.000,-              = Rp.   48.000.000,-
Jumlah                                   = Rp. 546.000.000,-
B.       Biaya tidak tetap
1.      HMT
- Induk 60 ekor x 40 kg x 630 hari x Rp. 100,-          = Rp. 151.200.000,-
- Anak  47 ekor x 20 kg x 300 hari x Rp.100,-           = Rp.   28.200.000,-
2.      Obat-obatan   Rp. 40.000,-x 3 x 60 ekor                   = Rp.     7.200.000,-
3.      Biaya IB 60 ekor x 3 x Rp. 75.000,-                          = Rp.   13.500.000,-
Jumlah                       = Rp. 453.900.000,-
III.             Perhitungan keuntungan petani ternak pembibitan
a.    Perhitungan pendapatan
1.    Pendapatan penjualan anak keturunan IB umur 10 bulan =
  47 ekor x 2 x Rp. 5.000.000,-                            = Rp. 470.000.000,-
2.    Pendapatan hasil penjualan kotoran
(60 induk x 5 kg 630 hari x Rp.100,-)+(47 anak x 2 x5 kg x 600 hari x Rp. 100,-)
Rp. 18.900.000,- + Rp. 28.200.000,-

0 Response to "Contoh Proposal Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi Tunda Potong"

close
disini bro
close
disini bro