Drama krisis Yunani
terus berlanjut. Mayoritas penduduknya setuju untuk tidak menerima dana
talangan dari negara Uni Eropa dan otomatis keluar dari zona euro. Hal
ini tidak membuat keadaan di dalam negeri para dewa itu membaik.
Bank-bank masih banyak yang tutup dan ribuan orang setiap harinya turun
ke jalan berdemonstrasi.
Seperti ditulis CNNMoney.com, Rabu (8/7/2015), banyak koran
di negara itu yang menyebut Yunani telah masuk dalam depresi, bukan
resesi. Pendapatan domestik bruto telah turun 25 persen dalam enam tahun
terakhir. Angka pengangguran naik dari 10 persen pada 2010 menjadi 25
persen pada Maret ini. Satu dari dua warga berusia 25 tahun tidak
memiliki pekerjaan.
Banyak masyarakat di sana yang memilih opsi keluar dari Yunani.
Sebanyak tiga persen dari populasi Yunani telah menempuh jalan tersebut
sejak 2010.
Mereka yang tetap bertahan dan bekerja menghadapi pemotongan gaji yang signifikan. Banyak pebisnis bangkrut. Sebanyak 60 perusahaan setiap harinya pada tahun ini yang gulung tikar.
Seorang warga di sana, Konstantinos Papageorgiou, terpaksa bekerja
sementara karena tidak memiliki pekerjaan tetap sejak lulus kuliah dua
tahun lalu. Ia hidup bersama orang tuanya yang telah pensiun. "Banyak
orang yang tidak seberuntung saya, punya keluarga yang membantu
(keuangan)," kata Papageorgiou.
Sistem pensiun di Yunani yang menjadi sumber utama perdebatan panjang
untuk mendapat dana talangan selama bertahun-tahun. Negara ini
menganggarkan dana pensiun lebih besar dari negara Uni Eropa lainnya.
Pembayaran pensiun telah dipotong sebanyak 60 persen menjadi 830 euro
setiap bulan selama lima tahun terakhir. Menurut data Uni Eropa, 12
persen para pensiunan Yunani berada di garis kemiskinan. Angka ini jauh
dari rat-rata negara Eropa, misalnya Finlandia yang hanya 19 persen dan
Austria sebesar 16 persen.
Pemerintah Yunani
selalu bersikeras dalam negosiasi dengan Uni Eropa untuk
memprioritaskan dana pensiun dan gaji pegawai negeri sebelum membayar
utang ke Dana Moneter Internasional (IMF), kalau negara itu kekurangan
uang.
Banyak bank telah tutup dan pemerintah membatasi jumlah penarikan
uang. Para pensiunan yang tidak memiliki kartu debit kesulitan mengambil
uangnya. Kondisi ini membuat kekacauan. Sampai akhirnya pada Rabu lalu,
beberapa bank buka tapi maksimum penarikan uang hanya 120 euro per
nasabah.
0 Response to "Krisis Yunani : Satu Dari Dua Pemuda Tidak Memiliki Pekerjaan"
Posting Komentar