Setiap
kepala negara memiliki karakter yang berbeda-beda saat menghadapi
masalah di dalam kabinetnya. Begitu pula yang antara Presiden Joko
Widodo dan presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono. Kedua presiden
ini sama-sama pernah "dijelek-jelekkan" oleh anak buahnya sendiri. Tapi
sikap yang ditunjukkan keduanya jauh berbeda berbeda.
Presiden Joko Widodo, misalnya. Pekan
ini, publik di luar Istana Negara ramai membicarakan namanya yang dihina
oleh salah satu menterinya. Tak tanggung-tanggung, menteri yang disebut
telah mencelanya adalah Menteri BUMN Rini Soemarno, salah satu orang
dekatnya.
Alih-alih marah ataupun mengecam celaan
itu. Menurut Mensesneg Pratikno, Jokowi justru lebih khawatir isu-isu
demikian menurunkan semangat kerja para menteri di kabinet.
"Beliau sampaikan tolong pada para
menteri untuk tetap kerja ngebut pokoknya tetep kerja ngebut. Ini
kinerja ditunggu rakyat," ujar Pratikno di kompleks Istana Negara,
Jakarta, Selasa (30/6).
Jokowi, kata Pratikno, juga tidak risau
dengan menteri pembelot yang mencelanya. Bahkan, mantan Wali Kota Solo
itu tetap rapat teratur dengan menteri yang dimaksud.
"Beliau sama sekali enggak risau.
Beliau kan selalu konsisten bahwa kami harus meningkatkan kerja dan
kapasitas delivery ke rakyat, selalu pertimbangan nya itu. Presiden
juga selalu tidak mudah terpengaruh dengan hal seperti itu," imbuhnya.
Hingga saat ini, Jokowi juga belum
memberikan pernyataan apapun terkait masalah itu. Dalam rapat terbatas
dengan para menteri, ayah tiga anak itu juga tidak menyinggung soal
penghinaan terhadapnya.
Nah, bagaimana dengan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono? Pria yang kerap disapa SBY itu terang-terangan
menunjukkan kecamannya ketika anak buahnya membicarakannya di luar. Itu
terjadi ketika Pilpres lalu, saat SBY mendengar kabar ada yang
menyebutnya sebagai 'kapal karam'.
0 Response to "Perbedaan Jokowi Dengan SBY Saat Di Hina Oleh Bawahannya"
Posting Komentar