Gara-gara dihadang kabut asap, pesawat
yang membawa Presiden Joko Widodo kunjungan kerja ke Jambi, akhirnya
mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten
Padangpariaman, sekitar pukul 11.30 WIB, kemarin (8/10).
Presiden direncanakan terbang ke Jambi
pakai helikopter dari BIM, Sabtu (10/10) setelah kunjungan ke sejumlah
kabupaten dan kota di Sumbar dan Riau.
Informasi yang dihimpun Padang Ekspres
(Jawa Pos Group), awalnya pesawat yang membawa presiden bersama ibu
negara dan sejumlah menteri, dijadwalkan Kamis (8/10) akan diterbangkan
dari Lanud Halim Perdanakusuma ke Jambi.
Skenario awalnya, bila tidak bisa
mendarat di Jambi, akan diarahkan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin
Palembang. Lalu, lewat jalan darat ke Jambi. Namun, karena jarak pandang
akibat kabut asap di Jambi dan Palembang jauh di bawah 1.300 meter,
maka pesawat tidak bisa mendarat di sana, dan diarahkan ke BIM.
“Sebenarnya bukan mendadak. Seharusnya
agenda di Padang itu kan besok (hari ini, red). Namun karena tidak bisa
ke Jambi karena bandara terkepung kabut asap, maka pihak protokoler
memutuskan menyelesaikan kunjungan ke Sumbar terlebih dahulu,” ujar
Kapenrem 032 Wirabraja Mayor Infanteri Supadi ketika dihubungi Padang
Ekspres, kemarin.
Setelah mendarat di BIM siang kemarin,
presiden didampingi Ibu Negara Ny Iriana Joko Widodo, Penjabat Gubernur
Sumbar Reydonnyzar Moenek, Kapolda Sumbar Brigjen Pol Bambang Sri
Herwanto, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Marwan Jafar
serta Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki, mengunjungi
realisasi jalan yang dibangun dengan dana desa di Nagari Parit
Malintang, Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padangpariaman.
“Dana desa yang telah dikirim ke daerah
harus segera direalisasikan untuk pembangunan fisik, karena dapat
membantu perputaran ekonomi daerah. Lebih bagus kalau bahan material
yang dipakai seperti batu kerikil atau semen untuk membangun gedung atau
jalan di desa tidak didatangkan dari daerah lain melainkan dibeli dari
wilayah setempat sehingga uangnya berputar,” pintanya.
Kepala Bagian Penerangan Biro Humas
Pemprov Sumbar Zardi Syahrir menyebutkan, selepas meninjau realisasi
penggunaan dana desa, Presiden beserta rombongan meluncur ke Kota
Padangpanjang dan berhenti di tempat kuliner terkemuka di Sumbar, yakni
Sate Mak Syukur. Di sini, Jokowi dan istri tidak makan karena lagi
puasa.
0 Response to "Gara-Gara Warteg Terkenal Ini Jokowi Dan Istri Rela Masuk Padahal Katanya Lagi Puasa"
Posting Komentar