Pengakuan Seorang Pendeta, Ada Mujizat Yang Terjadi Saat Pembakaran Gereja

ilustrasi
Mujizat, di dalam agama kristen banyak sekali mujizat-mujizat penyembuhan dan pemulihan, tidak hanya sakit penyakit namun segala problema apapun yang ada di dunia. Di percaya oleh iman kristen yaitu Tuhan mereka Yesus Kristus yang menebus dan mampu menyelamatkan manusia.

Seperti yang dialami oleh pendeta Ibnu Prabowo (57) merasa ada keajaiban saat mengisahkan apa yang terjadi pada peristiwa dugaan upaya pembakaran gereja di Dusun Tlepok Wetan, Grabag, Purworejo, Senin (20/7/15).
"Saya sempat merinding sebentar, tetapi kemudian saya sadar bila Tuhan tidak tinggal diam, dan mukjizat-Nya sedang bekerja. Api tanpa dipadamkan bisa mati sendiri," kata Ibnu.

Ibnu yang merupakan pendeta di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Tlepok, di Dusun Tlepok Wetan RT 01/01 Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Jateng. Pria yang menyandang gelar sarjana teologia itu menempati rumah yang jaraknya 8 meter dari gereja tersebut.

Lelaki asal Bantul itu terhitung hingga sekarang telah menjadi pelayan bagi jemaat gereja tersebut selama 28,5 tahun. Gereja dan rumah Ibnu letaknya jauh dari permukiman warga.

Pada Senin (20/7/15) sekitar pukul 05.30, Ibnu dan istrinya, Eni Tri Mulatsih (48), baru pulang jalan-jalan dari memutari kampung sekitarnya.

Ibnu kaget mendapati dua pintu gereja, yaitu pintu utama di bagian depan dan pintu bagian samping, terdapat bekas api dan seperti baru saja terbakar.

"Bekas jilatan api sampai ke dinding, bahkan ada juga satu kursi di dalam gereja ikut terbakar. Namun saat saya pegang kedua pintu itu sudah dingin. Saya menduganya peristiwa terbakarnya pintu itu sudah beberapa jam sebelumnya. Saya mencium aroma bensin," ungkapnya.

Ibnu menduga ada pelaku hendak membakar gereja yang memiliki jemaat 140 orang tersebut. Di teras gereja, ia menemukan secarik kertas yang bertuliskan pesan bernada ancaman akan membakar gereja-gereja lain.

"Saat ini kami sudah mendapat dukungan masyarakat setempat, pihak kepolisian, dan bahkan dari saudara-saudara Banser. Mereka datang dan ada juga yang menelepon untuk memberikan dukungan. Itulah yang membuat kami tabah dan membesarkan hati kami. Jemaat dan saya yakin kalau Tuhan tidak pernah meninggalkan kami," ungkapnya.

Ibnu menceritakan, listrik gereja sempat padam sebelum dia menemukan dua pintu dalam kondisi terbakar. Sekitar pukul 02.00, Ibnu yang terjaga dari tidurnya dan hendak ke kamar mandi sempat melihat lampu-lampu gereja tidak menyala.

"Tetapi anehnya yang padam hanya listrik lokal di gereja saja. Saya memang tidak berani memeriksa ke meteran listrik, sebab istri saya pesan katanya terlalu berisiko kalau saya berjalan ke gereja," ujarnya.

Ibnu mengungkapkan, dirinya menduga bila ada pelaku yang secara sengaja memadamkan listrik. Saat itu, Ibnu memilih menghidupkan lampu di gedung serbaguna yang letaknya bersebelahan dengan rumahnya.

"Saat sudah terang, saya lihat meteran listriknya memang dalam posisi anjlok. Padahal tidak ada listrik yang korslet," paparnya.

Polisi pun sempat melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Petugas menemukan sisa percikan bensin, 5 batang korek kayu di depan pintu depan, dan dua batang korek kayu di pintu sebelah barat, serta sisa arang dan abu bekas pintu terbakar

Jelaga hitam masih terlihat di pintu masuk depan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Tlepok, di Dusun Tlepok Wetan RT 01/01 Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Senin (20/7/15) malam.

Pantauan Tribun Jateng, hanya dua pintu dari lima puntu yang terbakar. Bangunan gereja masih berdiri kokoh. Halaman gereja cukup luas, sehingga posisi gereja tidak berdempetan dengan rumah warga. Depan gereja hanya lahan persawahan. Malam hari, lingkungan gereja cukup gelap.

Danramil Grabag, Kapten Inf Daliman mengatakan, aksi pembakaran ini merupakan aksi yang tidak terduga. “Kemungkinan mereka memilih gereja di sini karena wilayahnya sepi. Tidak di kota yang sedang banyak pengamanan Lebaran. Kami masih pelajari lebih lanjut,” ujarnya.

Daliman menuturkan, pihaknya mendapat instruksi dari pimpinan untuk melakukan patroli di tiap gereja. “Tiap wilayah ada Babinsa. Dan diinstruksikan dari pimpinan untuk melakukan patroli di tiap gereja,” ujarnya.

Selain dari TNI, pantauan Tribun Jateng, GKJ Tlepok juga dijaga petugas dari Polres Purworejo. Daliman berharap, masyarakat tidak terprovokasi dengan aksi itu sehingga tidak menimbulkan kejadian serupa yang lebih luas.

“Pesan yang disampaikan merupakan upaya provokasi. Kami berharap kejadian ini tidak meluas ke wilayah lain,” ujarnya.

0 Response to "Pengakuan Seorang Pendeta, Ada Mujizat Yang Terjadi Saat Pembakaran Gereja"

close
disini bro
close
disini bro