ilustrasi |
MEDIAONE.ID - DENPASAR, Kematian Ni Luh Putu Tety Ramuna alias Bella, 24, perempuan penghibur panggilan di Pemondokan Wisma Warta Puspita, Jalan Pidada VI No. 5 Banjar Sedana Merta, Kelurahan Ubung, Denpasar Barat, Bali beberapa waktu lalu membuka fakta baru. Ternyata perempuan yang mati di tangan Komang Arim Sujana itu adalah anak mantan anggota DPRD Bangli, Ketut Madiun, yang menjabat pada periode 1999-2004.
“Ya memang benar,” jelas salah seorang sumber Bali Express (Jawa Pos Group), Sabtu (23/7). “Saat ini Pak Madiun, jadi penekun spiritual,” sambungnya.
Dia mengatakan, Madiun memang dari Batur Tengah, Kecamatan Kintamani. Tepatnya di Banjar Telebe.
Ceritanya, Madiun memang memiliki beberapa istri, sampai akhirnya menikahi ibu korban dari Banjar Petung, Desa Batur Tengah.
Setelah lahir Tety, hubungan keluarganya tidak harmonis. Hingga akhirnya cerai. Tety akhirnya ikut sang ibu, dan sampai akhirnya sang ibu menikah lagi.
Tety baru berpisah dengan ibunya setelah menikah dengan pemuda asal Desa Tiga, Susut. Pernikahannya dilakukan di Banjar Telebe, Batur Tengah.
Terkait korban minta bayaran Rp 5 juta dari perjanjian Rp 3 juta, sumber ini merasa tidak yakin. Bahkan merasa sangat janggal.
Bali Express pun berusaha mengkonfirmasi dengan cara menghubungi Kelian Banjar Telebe, Desa Batur Tengah Kintamani I Made Asta.
Melalui sambungan telepon, Made Asta mengakui Tety memang berasal dari Batur Tengah. “Ya memang benar, korban dari banjar kami. Namun sudah menikah sekitar 2 tahun lalu,” jelasnya.
Dia mengatakan, memang awalnya Banjar Telebe namun setelah menikah lepas ke asal suaminya. “Kalau tidak salah ke Desa Tiga, di Susut menikahnya,” jelasnya ramah.
Dia juga mengakui bahwa korban adalah anak mantan Anggota DPRD Bangli Ketut Madiun. “Pak Madiun memang bapaknya, mantan anggota dewan dulunya,” kata Asta.
“(Ayah dan Ibu Tety) sudah pisah, ketika Tety masih kecil,” tutupnya.
source : jpnn.com