“Ini adalah kekeliruan memilih orang nomor satu di Badan POM. Presiden terkesan terlalu kaku menanggapi beredarnya vaksin palsu, hingga harus menunjuk orang yang tidak memiliki kreadibilitas untuk menjabat sebagai kepala Badan POM,” ujar Jack seperti yang dilansir Gosulsel.com.
Menurutnya , Penny semestinya tidak diangkat sebagai Kepala Badan POM karena tidak memiliki latar belakang keilmuan yang linear dengan pengawasan obat dan makanan, terlebih latar belakang kefarmasian yang menurutnya lebih pantas untuk menjadi Kepala Badan POM.
Bahkan, Jack juga menyayangkan seorang pejabat fungsional Perencanaan Utama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas) dengan mudahnya menjabat sebagai Kepala Badan POM.
“Rekam jejak Penny ini tidak pernah mengenal pendidikan yang linear di bidang pengawasan obat dan makanan, lebih-lebih tugas dan fungsi ke Farmasian. Bagaimana bisa? Seorang fungsional Bapennas yang notabene profesi tehnik lingkungan menjabat sebagai Kepala Badan POM,”ungkapnya
