Perencanaan
adalah hal yang sangat penting dalam setiap kegiatan yang akan anda lakukan.
Tidak peduli apa profesi anda, entah pengusaha, wiraswastawan, olahragawan,
atau pelajar, perencanaan yang baik menjadi salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan dan kegagalan anda. Anda membuat perencanaan tidak hanya saat anda
mengerjakan proyek besar, tetapi hal - hal sederhana seperti liburan, pesta
ulang tahun atau pertandingan olahraga, semua itu memerlukan perencanaan dan
persiapan yang matang untuk mencapai hasil yang maksimal. Seperti kata pepatah:
by failing to prepare, you’re preparing to fail… By failing to plan, you’re
planning to fail
Karakteristik Rencana Yang Bagus
Rencana
yang bagus itu bukanlah rencana yang kita susun dengan kalimat yang memukau dan
fantastis "bagusnya". Bahkan terkadang rencana yang bagus itu tidak
identik dengan apakah rencana itu ditulis atau tidak. Ada sebagian orang yang
sudah melatih otak dan intuisinya untuk membuat perencanaan tanpa pakai tulisan
dan nyatanya berjalan dengan bagus. Tetapi tidak sedikit pula yang sudah
merumuskannya sedemikian rupa namun nyatanya rencana itu tinggal rencana.
Secara umum ciri - ciri rencana yang bagus itu
bisa dijabarkan antara lain :
Pertama,
Rencana itu didasari oleh pengetahuan akurat tentang kemampuan kita dalam
menjalankan rencana. Semua orang punya kemampuan, hanya memang kadar dan
ukurannya berbeda - beda. Ibarat mesin, jika kekuatan mesin itu seratus tetapi
kita bebani tugas yang mestinya dipikul oleh mesin berkapasitas seribu, maka
kemungkinan mesin tersebut beroperasi akan gagal. Oleh karena itu, apa yang
sering dikatakan orang bahwa pengetahuan diri itu adalah kunci, maka hal
tersebut juga berlaku untuk perencanaan pribadi maupun perusahaan
"company".
"...sebagian
besar penyebab gagalnya rencana itu terletak pada kemampuan seseorang dalam
menjalankan rencananya (eksekusi), bukan pada rencananya itu sendiri..."
Kedua,
rencana itu didasari oleh pengetahuan yang akurat tentang sesuatu yang kita
rencanakan. Katakanlah kita berencana untuk menekuni profesi atau pekerjaan
baru di tahun 2012 ini. Sekedar untuk menulisnya di komputer atau diatas
kertas, apapun yang kita rencanakan itu memang sah - sah saja. Tetapi jika
rencana itu ternyata belum cocok dengan kenyataan yang kita hadapi, atau karena
ketidaktahuan kita, maka mungkin saja rencana kita tersebut akan mandek alias
tidak jalan. Karena itu banyak nasehat yang menyarankan kita agar memiliki plan
B atau plan C. Ada pepatah yang mengatakan "pikir dulu matang - matang
baru membuat rencana". Berpikir matang disini tentu maksudnya bukan
berpikir terlalu lama (kelamaan mikir), tetapi memikirkan tingkat kesesuaian
rencana dengan keadaan eksternal yang kita hadapi.
Ketiga,
rencana itu didasari oleh pengalaman dalam menjalankan rencana - rencana
sebelumnya. Kita mungkin sudah sering mendengar istilah power of story. Istilah
ini digunakan untuk menyebut keadaan mental seseorang yang dihasilkan dari
pengalaman atas kemenangannya atau keberhasilannya di masa lalu. Kalau kita
terbiasa berhasil dalam menjalankan rencana di masa lalu, biasanya kita akan
memiliki peluang berhasil yang jauh lebih besar. Seperti kata pepatah
"Keberhasilan membuka jalan yang lebih lebar untuk keberhasilan
baru".
"In
order to plan your future wisely, it is necessary that you understand and
appreciate your past".
#Jo Soudert#
Agar kita memiliki power story yang banyak,
makanya disarankan membuat rencana yang kira - kira tingkat keberhasilannya itu
diatas 80%. Caranya bagaimana...? Selain butuh pengetahuan yang akurat, seperti
yang sudah kita bahas di muka, dibutuhkan juga komitmen yang kuat untuk
menjalankan rencana yang sudah kita buat. Pasalnya, sekali kita membiarkan diri
kita tidak bisa menepati rencana yang telah kita buat. Lama - kelamaan maka hal
ini akan menjadi kebiasaan.
Kesalahan
Atau Jebakan Dalam Membuat Perencanaan
Seperti biasa, semua strategi tidak selalu
berjalan mulus sesuai yang diharapkan, terkadang bahkan halangan maupun
rintangan atau bahkan jebakan akan senantiasa mengganggu kita dalam
melaksanakan semua rencana yang telah kita buat. Planning strategi dalam
menjalani hidup pun ada jebakannya. Diantara jebakan tersebut adalah sebagai
berikut :
Terlalu Kaku
Dan Terlalu "Matematis"
Jangan sampai kita malah menjadi orang yang kaku
dalam menghadapi realitas hanya karena punya rencana. Esensi dari perencanaan
adalah bantuan (an aid to performance) untuk menjalani hidup ini. Dengan
memiliki rencana yang bagus, diharapkan hidup kita lebih teratur dalam
menggunakan waktu dan lebih "fulfile" dalam menggunakan potensi yang
kita miliki sehingga kita bisa merealisasikan tujuan - tujuan penting menurut
target hidup kita masing - masing. Menjalankan rencana di lapangan itu mirip
seperti yang dikatakan oleh Bruce Lee "Saat anda sedang bertempur, jangan
lagi menghafal buku panduan. Fokuskan pada bagaimana bertempur dan
bersiasat". Artinya, memiliki rencana itu perlu, tetapi dalam
menjalankannya harus seirama dengan realitas atau masalah yang kita hadapi.
Jangan sampai kita terpukul oleh masalah karena kita menghafal rencana.
Memberangus
Intuisi Dan Kreativitas
Kerapkali kita ditantang untuk memutuskan sesuatu
yang cepat tetapi tidak / belum memiliki informasi yang lengkap. Bekal yang
diberikan Tuhan Yang Maha Esa untuk menghadapi ini adalah intuisi, feeling,
kata hati, kecondongan naluri, dan semisalnya. Meminjam istilah Nick Tasler,
kita perlu belajar thinking without thinking (berpikir tanpa harus mikir
terlalu lama). Nah, jangan sampai karena kita terlalu menghafal rencana
sehingga kita lupa menajamkan intuisi. Milikilah rencana tetapi tajamkan juga
intuisi dan kreativitas.
Menjadi Orang
Egois Gara - Gara Punya Rencana
Punya rencana hidup yang mandiri, hal ini tentu
oke. Tetapi bila hanya rencana kita yang selalu kita pikirkan lalu mengabaikan
hal - hal terkait dengan kebaikan hubungan kita dengan orang lain, maka hal ini
tentu saja tidak baik. Biasanya hal - hal yang melanggar kode etik kehidupan
itu malah membuat langkah kita terhambat atau tidak lancar.
Rencana Tanpa
Sasaran Yang Jelas
Jangan lupa mencantumkan sasaran dari rencana
yang anda buat. Ini selain dapat membuat kita fleksibel namun juga berfungsi
sebagai ukuran atau standar. Kenapa sasaran bisa membuat kita menjadi lebih
fleksibel...? Kalau sasaran kita jelas, biasanya kita tidak terlalu mematika -
matikakan teknik. Teknik itu bisa berubah berdasarkan keadaan, tetapi hendaknya
tujuan kita harus tetap.
Bongkar
Pasang Rencana Karena Nafsu Sesaat
Sebetulnya tidak ada masalah kita mengganti
rencana (plan B atau plan C) sejauh itu kita lakukan dengan pertimbangan dan alasan
yang jelas. Yang kerap menghambat langkah kita adalah ketika kita suka bongkar
- pasang rencana hanya karena nafsu sesaat, tidak didasari pertimbangan, alasan
dan tujuan yang jelas.
Bagaimana kalau kita sudah membuat rencana, sudah
menjalankan rencana, sudah memiliki sasaran dari setiap rencana, namun tetap
saja banyak yang gagal. Terkadang kita perlu berpikir bahwa sejauh hidup kita
itu berubah ke arah yang lebih baik, itu masih positif. Apa yang dipesankan
orang bijak itu masih sering berlaku : "Sejauh kau mengoptimalkan
penggunaan waktu, potensi, resource yang kamu miliki, maka kamu akan
mendapatkan keinginanmu. Jika keinginanmu belum kau dapatkan, kau pasti akan
mendapatkan keinginan lain yang nilainya sama atau bahkan lebih bagus". "Sebagian
besar kesuksesan muncul dari kegagalan. Saya menjadi seorang kartunis karena
saya gagal meraih tujuan saya menjadi seorang eksekutif". Begitulah kata
Scott Adams, seorang kartunis Amerika
0 Response to "Memahami Teknik Mengatur Rencana (Planning) "
Posting Komentar