Cobalah kita mengamati sebuah cermin (mirror). Bayangkan saat anda berkaca di depan cermin dan ternyata cerminnya tidak berfungsi dengan benar. Maksudnya, kalau di wajah anda ada kotoran, tapi di cermin tidak memantulkan kotoran itu. Sehingga anda merasa wajah anda bersih, tidak ada kotoran.
Apa yang anda
rasakan bila menemukan cermin seperti ini? Cermin yang tidak memantulkan gambar
yang sebenarnya? Pasti anda kurang nyaman karena anda tidak mengetahui apa yang
sebenarnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kadang kita punya anggota tim, teman, saudara, kerabat yang mungkin bertanya seperti ini, ”Bagaimana sih menurutmu cara berpakaianku?” Meski seharinya dia berpakaian tidak senonoh, tidak rapi, jorok dan lainnya, tapi karena sungkan kita akan menjawab, ”Oh sudah bagus kok cara berpakaianmu.”
Nah, ketika anda menjawab seperti itu, berarti anda sudah tidak menjadi cermin yang benar. Karena anda tidak mengatakan keadaan yang sebenarnya. Keadaan yang sejujurnya tentang cara berpakaiannya.
Hal ini juga pernah mencuat ketika suatu hari diantara sesama pesulap. Lalu ada seorang Pesulap yang main sulap. Seusai melakukan sulap dia bertanya tentang permainannya. Yang ditanyai menjawab, ”Wow permainanmu sudah bagus sekali” Padahal permainannya masih kurang baik. Tapi karena sungkan pada orang itu, kita mengatakan bukan hal yang sebenarnya.
Lalu apa yang terjadi dengan orang itu? Nantinya orang itu merasa dirinya sudah bagus sekali permaianannya. Padahal masih banyak kelemahan dalam permainannya. Sehingga permainannya tidak berkembang dan semakin baik, karena dia tidak memperbaiki dan mengembangkan kemampuannya.
Dalam kehidupan bisnis sehari-hari, sebagai seorang atasan, sebagai seorang pemimpin dalam memimpin bisnis, kita sebaiknya mengatakan hal yang sebenarnya kepada anak buah kita. Kita tidak perlu memperburuk, kalau dia memang sudah bagus. Tapi kalau dia kita punya kekurangan, kita harus katakan kekurangan tersebut.
Terhadap kakak, adik, teman, kerabat, anggota tim yang mungkin melakukan kesalahan, kata-katanya kasar, suka semaunya sendiri, harusnya kita katakan hal yang sejujurnya. Kita haruslah menjadi cermin yang baik baginya. Kita harus memberi feedback yang benar.
Karena kalau kita menjadi cermin yang baik, dia akan tahu hal yang sebenarnya. Dengan begitu dia bisa memperbaiki dirinya. Mengembangkan dirinya menjadi lebih baik. Sehingga dia bisa maju dalam kehidupannya, dalam bisnisnya, dalam cara bergaulnya dan dalam segala hal.
0 Response to "Jadikan Diri Anda Sebagai Cermin"
Posting Komentar