MEDIAONE.ID - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meluncurkan kelas parenting khusus orangtua yang digagas oleh Harian SURYA di Balai Pemuda,Surabaya, Sabtu (30/7/2016).
Program parenting ini dilaksanakan khusus bagi para orangtua yang anaknya sedang belajar di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Harapannya, pembelajaran anak di sekolah dan diimbangi pembelajaran kreatif dari orangtua di rumah, akan bisa sejalan dan mendukung untuk pertumbuhan anak di masa depan.
"Pada usia anak atau golden age merupakan usia yang sangat bagus untuk membentuk karakter anak yang kreatif. Karena, hal seperti ini dapat berpengaruh di masa depan sehingga menghasilkan anak yang kreatif dan survive," kata Tri Rismaharini.
Pada acara bertema Semua Anak Suroboyo Berani itu, Risma menyebutkan, orangtua mengirim anak ke PAUD dengan harapan dapat lebih cepat membaca atau belajar lainnya. Namun, Risma tidak sependapat dengan sikap orangtua seperti itu.
"PAUD itu taman untuk bermain anak, anak bukan sekolah di situ. Karena apa? Bermain itu juga belajar. Jangan sekali-kali paksakan anak untuk bisa membaca di PAUD, karena kalau belum waktunya sehingga berpengaruh dalam hal berpikir di masa depannya. Oleh karena itu, peran orangtua sangat penting untuk tumbuh kembang anak," tegas mantan kepada DKP Kota Surabaya ini.
Risma berharap kepada orangtua untuk lebih banyak mengajarkan pendidikan dengan cara bermain. Mengingat, peran orangtua kepada anak sangat penting dalam menumbuhkan komunikasi sehingga menimbulkan kedekatan yang erat hingga anak tumbuh dewasa.
"Saya bilang seperti ini karena waktu saya sekolah di Belanda juga pernah menjadi guru TK. Jadi, sedikit banyak tahu bagaimana menghadapi anak untuk menjadi lebih kreatif dan survive. Bila ada lomba menggambar, biarkan mereka menggambar sendiri jangan dibantu. Karena hal seperti itu, juga dapat membawa pengaruh di kemudian hari," terang dia.
Sementara itu, Kepala Bappemas dan KB Surabaya Nanis Chairani menambahkan, parenting bisa memberikan nilai dalam pola asuh anak yang benar sehingga akan tercipta keseimbangan yang baik bagi anak kepada orangtua.
Pertimbangannya, tidak jarang anak mulai menjauh dari orangtua lantaran pola asuh yang dianggap keras.
"Pendidikan itu bukan hanya teori belajar, tapi secara fisik antara anak kepada orangtua. Bila anak lebih banyak di sekolah, maka orangtua harus menyikapi hal suatu keadaan yang berbeda saat anak ada di rumah. Tidak semua anak itu bisa diperlakukan sama sehingga orangtua juga harus punya pola yang berbeda untuk mengatasinya," jelas dia.
0 Response to "Ternyata Risma Pernah Jadi Guru Di Nederland"
Posting Komentar