Curhatan Pada Tuhan

Dulu, aku pernah sangat KAGUM pada manusia cerdas, sangat kaya, berhasil dalam karir hidup dan hebat dalam dunianya. Sekarang, aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku, aku kagum dengan manusia yang hebat di mata TUHAN. Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa dan bersahaja!

Dulu, aku memilih MARAH karena merasa harga diriku dijatuhkan ketika orang lain berlaku kasar kepadaku, menggunjingku dan menyakitiku dengan kalimat-kalimat­ sindiran. Sekarang, aku memilih untuk BERSYUKUR dan BERTERIMAKASIH,­ karena ku yakin ada KASIH yang datang dari mereka ketika aku mampu untuk memaafkan dan bersabar.

Dulu, aku memilih MENGEJAR dunia dan menumpuknya sebisaku. Ternyata aku sadari kebutuhanku hanyalah makan dan minum untuk hari ini & bagaimana cara membuangnya dari perutku. Sekarang, aku memilih untuk BERSYUKUR dengan apa yang ada dan memikirkan bagaimana aku bisa mengisi waktuku hari ini, dengan penuh kasih dan bermanfaat untuk sesama.

Dulu, aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN orangtua, saudara & teman-temanku kalau aku berhasil dengan duniaku. Ternyata, yang membuat kebanyakan dari mereka bahagia adalah bukan itu melainkan sikap, tingkah dan sapaanku kepada mereka. Sekarang, aku memilih untuk membuat mereka bahagiadengan apa yang ada padaku.

Dulu, pusat pikiranku adalah membuat RENCANA-RENCANA­ dahsyat untuk duniaku...

Ternyata aku menjumpai teman & saudara-saudara­ku begitu cepat menghadap kepadaNYA. Sekarang, yang menjadi pusat pikiran dan rencanaku adalah bagaimana mempersiapkan diri dan terutama hatiku agar aku selalu SIAP jika suatu saat namaku dipanggil olehNya.

Tak ada yang dapat menjamin bahwa aku dapat menikmati teriknya matahari besok.Tak ada yang bisa memberikan jaminan bahwa aku masih bisa menghirup nafas esok hari. Kalau hari ini dan esok hari aku bisa hidup, itu semata-mata Anugerah Tuhan. Untuk itu tetaplah bersyukur atas Anugerah yang Tuhan berikan pada kita.

0 Response to "Curhatan Pada Tuhan"

close
disini bro
close
disini bro