Nikamatnya Yang Berpenghasilan Kecil

Menerima gaji kecil bagi sebagian besar pekerja adalah musibah. Musibah yang harus diterima dengan tabah setiap bulannya dan terkadang untuk membesarkan hati, kita sering mendengar lelucon tentang gaji kecil seperti: “Wah, gaji saya sih, lima koma.. Tanggal lima, langsung koma…” Atau, “Duh, gaji gue seperti siklus menstruasi ya. Datangnya sebulan sekali, tujuh hari sudah selesai..”

Gaji bagi seorang pekerja adalah jantungnya kehidupan. Dengan gaji tersebut, seseorang bisa membiayai berbagai macam pengeluaran hidup. Menyikapi gaji dan pengeluaran, supaya tidak besar pasak dari pada tiang, umumnya yang kita lakukan adalah

1. Memperbesar penerimaan
2. Memperkecil pengeluaran

Bagi golong pegawai yang bergaji kecil, hal yang termudah dan yang biasanya dilakukan adalah memperkecil pengeluaran. Bagaimana cara mensiasati gaji kecil dan memperkecil pengeluaran? Tanyakanlah kepada seorang pegawai yang sudah lama menerima gaji kecil. Dengan pengalaman bertahun-tahun menerima gaji kecil dan bisa bertahan hidup, tentunya beliau sudah sangat ahli untuk melihat berbagai aspek, celah, dan segudang trik untuk memperkecil pengeluaran. Termasuk tips-tips menahan emosi supaya bisa sabar sambil mengelus dada.

Sialnya, keahlian memperkecil pengeluaran tidak laku untuk dijual. Bayangkan kalau ada judul seminar atau training yang seperti ini:

Rahasia memperkecil pengeluaran hidup dan meningkatkan kesabaran Anda.
Bertahan hidup susah dengan kecerdasan otak kanan.
Small Salary, Big Smile (cocoknya jadi judul buku)
.

Saya yakin orang tidak akan tertarik. Kecuali
, seminar atau training tersebut gratis dan disediakan free lunch and coffee break.

Kembali ke judul Berbahagialah Menerima Gaji Kecil, menurut saya, pelajaran yang diterima oleh pegawai bergaji kecil jauh lebih besar dari pada pegawai bergaji besar. Kalau kita menutup mata sudut pandang kesusahan dan mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda, kita akan melihat bahwa orang yang bekerja dengan gaji kecil ditempa untuk memiliki multi talent. Bakat-bakat tersebut seperti:

- sikap sabar dan pantang menyerah
- pemikiran kreatif
- tahan banting
- strategi finansial terutama budgeting
- pemikiran strategis terhadap prioritas
- complain handling (terutama dari istri dan anak)
- kemampuan menunda kesenangan
- proses pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan multi aspek
- menghilangkan rasa malu

Bakat-bakat yang LUAR BIASA bukan!?

Sayangnya segala bakat yang dimiliki pegawai bergaji kecil hanya digunakan dan difokuskan ke memperkecil pengeluaran.

Kata bijak yang saya pernah dengar dari mario teguh, orang yang bergaji besar adalah orang-orang yang diborgol dengan emas. Berat untuk dilepas oleh pemiliknya.

Lalu bagaimana dengan orang yang bergaji kecil?

Menurut saya orang yang digaji kecil adalah orang yang diborgol dengan besi karatan.
Orang yang diborgol dengan besi karatan malu untuk menunjukan borgolnya. Tetapi borgol tersebut mudah untuk dipatahkan, itu kelebihannya. Jangan mau diborgol dengan besi karatan terlalu lama karena akan melukai tangan Anda.

PATAHKANLAH BORGOL BESI KARATAN ANDA!
Gunakan bakat-bakat yang Anda miliki seperti yang disebut diatas untuk memperbesar pendapatan Anda. Gunakan pemikiran kreatif Anda untuk memperbesar pendapatan, bukan untuk memperkecil pengeluaran! Kunci memperbesar pendapatan Anda ada pada konsep memberi dan menerima. Berilah pelayanan yang terbaik kepada orang-orang bergaji besar yang sayang untuk melepaskan borgolnya.

Jika Anda sudah terlalu lama menerima gaji kecil, tentu akan MUDAH menemukan jawabannya, karena Anda KREATIF.

Berbahagilah pegawai yang bergaji kecil, karena Anda dapat segera memutuskan borgol Anda dengan mudah...

0 Response to "Nikamatnya Yang Berpenghasilan Kecil"

close
disini bro
close
disini bro