Memahami Makna Dari Pancasila

Artikel saya kali ini akan membahas tentang Pancasila, yang sepertinya oleh sebagian orang hendak di ganti dengan yang katanya hukum langsung dari Tuhan. Mungkin itu semua hanya karena Pancasila dianggap murni sebagai buatan manusia tanpa ada unsur Tuhan di dalamnya. Tapi apakah memang benar begitu? Apakah kita tahu bahwa Pancasila itu di sarikan dari petuah-petuah yang terdapat dalam kisah Sutasoma yang di sampaikan oleh mpu Tantular kepada Gajah Mada. Kisah Sutasoma ini di kisahkan untuk mengingatkan Gajah Mada bahwa yang di lakukannya dalam menjayakan Maja Pahit adalah keliru. Tapi sungguh sayang bahwa Gajah Mada tidak mendengarkan sang Mpu, dan akhirnya Majapahit pun hancur tak berbekas.Nah, apakah kita mau negara kita Indonesia itu akan mengulang sejarah Maja Pahit, hancur karena salah jalan?

Maka sebaiknya kita mengenal sumber dari apa yang kita sebut sebagai Pancasila itu. Sebab sesungguhnya sebuah kebenaranlah ketika ada ucapan orang-orang tua yang berbunyi: “tak kenal maka tak sayang” . Maka marilah kita mengenal Pancasila lebih dalam lagi , agar kita dapat mengerti apa dan bagaimana sebenarnya Pancasila itu. Sehingga pada akhirnya kita dapat menerima dengan sadar, dan selanjutnya semoga kita dapat melaksanakannya sepenuh hati.

Masih pada inget nggak ya? Pancasila itu disarikan dari 10 dasha shila yang terdapat dalam kitab Sutasoma, yang merupakan petuah dari Sutasoma kepada raja-raja yang meminta nasehat kepadanya tentang cara menjalankan pemerintahan yang baik. Beginilah isi Dasha Sila itu:

  1.  Janganlah menyakiti perasaan orang

  2.  Janganlah menjatuhkan hukuman yang tidak adil

  3.  Janganlah menjarah harta rakyatmu

  4.  Janganlah menunda kebaikan terhadap mereka yang kurang beruntung

  5. Mengabdilah kepada mereka yang Sadar

  6. Janganlah menjadi sombong, walau banyak orang menghormatimu

  7. Janganlah menjatuhkan hukuman mati, kecuali menjadi tuntutan keadilan

  8.  Adalah yang terbaik, jika kau tidak takut mati

  9.  Dan bersabar dalam keadaan susah

  10. (Adalah yang terbaik) jika kau berjiwa besar dan memberi tanpa pilih kasih

Dan pemaknaannya terhadap kaitannya dengan Pancasila adalah bahwa butir (1) merupakan landasan untuk berdemokrasi, di mana kepentingan rakyat banyaklah yang utama, Dan perlu di ingat bahwa suara terbanyak bukan berarti kepentingan rakyat banyak. Maka butir (1) ini harus di jiwai oleh butir (2) yang merupakan asas keadilan, di mana asas keadilan ini di pergunakan sebagai sarana untuk mencapai yang tercantum di butir (3) dan (4) yakni kemakmuran dan kesejahtraan. Adapun butir (5), (6), (7) , (8), dan (9) berkaitan dengan keagamaan. Dan keagamaan ini bukan hanya sekedar beragama, tapi merupakan esensi dari beragama, dan hal ini di cerminkan dari tingkah laku. Dan akhirnya butir terakhir (10) adalah berkaitan dengan kemanusiaan.

Nah dari pemaknaan Dasha Shila di atas maka dapat disarikan:

  1. Demokrasi, demi terwujudnya

  2. Keadilan, Kesejahtraan/Kemakmuran bagi semua.

  3. Keagamaan, demi terwujudnya

  4. Manusia yang berperi-kemanusiaan.

Dan asas kebangsaan adalah sebagai ruang (tempat) untuk mewujudkan hal-hal di atas, sebagai satu bangsa yakni bangsa Indonesia.

Begitulah kira-kira apa dan bagaimana itu Pancasila. Semoga dengan lebih mengenalnya kita akan semakin sayang. Dan tidak ada niatan lagi untuk menggantinya dengan sistem dari luar Indonesia, yang belum tentu cocok di terapkan di Indonesia. Walaupun mungkin sistem tersebut sangat berhasil di negara asalnya, tapi toh negara asalnya itu bukan Indonesia. Kenapa nggak kita gunakan aja falsafah yang berasal dari negara kita sendiri, yang seharusnya lebih cocok dengan situasi dan kondisi Indonesia?

Dan jika anda menuduh bahwa Pancasila itu bukan aturan dariNya, maka renungkan lagi dengan hati nurani. Apakah mungkin semua itu hanya ciptaan manusia belaka, tanpa ada campur tangan dari Dia yang Maha Bijaksana itu? Saya sendiri merasa tidak akan ada manusia yang sanggup menghasilkan sila-sila yang sangat bijak tersebut, jika tanpa ilham dari Dia yang Maha mengilhami. Jadi janganlah menuduh Pancasila itu bukan berasal dari Nya, sehinggan kita secara semena-mena hendak menggantinya.

Dan juga mungkin yang menuduh ternyata Pancasila belum berhasil menjawab permasalahan bangsa, tolong di sadari lagi , apa itu karena pelaksaanaannya yang bermasalah atau memang Pancasilanya? Sebab kalo sepemahaman saya ndak ada yang salah dari Pancasila tersebut, hanya saja kita yang melaksanakannya belum sepenuh hati. Sehingga sepertinya Pancasila memang menjadi tumpul, tidak bisa menghasilkan apa-apa. Tapi bukankah semua juga akan begitu jika tidak di laksanakan sepenuh hati? Jadi bukan salah Pancasilanya, tetapi salah pelaksananya. Seperti juga kita akan menolak pelaku teroris di sebabkan karena agamanya yang salah. ;)

Maka di akhir kata, saya sungguh memohon agar di renungkan kembali tuduhan-tuduhan terhadap Pancasila tersebut. Sebab sunguh sayang salah satu warisan terbesar dari nenek moyang sendiri, kita sia-siakan , bahkan hendak kita campakkan demi sesuatu yang asing, dan belum tentu sesuai dengan situasi nusantara tercinta ini.

Semoga Indonesia tidak bernasib sama dengan Maja Pahit, hilang tak berbekas karena kebodohan pemimpin dan rakyatnya. Semoga.

0 Response to "Memahami Makna Dari Pancasila"

close
disini bro
close
disini bro